Umrah Arbain adalah salah satu bentuk ibadah yang memiliki makna spiritual mendalam bagi umat Muslim. Meskipun tidak sepopuler haji, umrah tetap menjadi salah satu ibadah yang sangat dianjurkan dalam Islam. Umrah Arbain sendiri merujuk pada perjalanan umrah yang dilakukan dengan menunaikan shalat di Masjid Nabawi sebanyak 40 waktu berturut-turut. Ibadah ini tidak hanya memperkuat hubungan spiritual dengan Allah SWT tetapi juga mempererat cinta kepada Rasulullah SAW dan para sahabatnya.
Pengertian Umrah Arbain
Umrah Arbain secara harfiah berarti “umrah empat puluh”, yang merujuk pada pelaksanaan shalat berjamaah sebanyak 40 waktu di Masjid Nabawi di Madinah. Shalat ini dilakukan tanpa jeda selama delapan hari, yang mencakup lima waktu shalat dalam sehari. Bagi banyak umat Muslim, melaksanakan Umrah Arbain adalah cara untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dan mendapatkan pahala yang besar karena shalat di Masjid Nabawi memiliki keutamaan yang sangat tinggi.
Istilah “Umrah Arbain” sebenarnya tidak memiliki dasar dari hadits khusus yang menyebutkan keutamaan atau anjuran secara langsung dari Rasulullah SAW. Dalam terminologi Islam, Umrah Arbain lebih merujuk pada tradisi atau kebiasaan yang dilakukan oleh sebagian umat Muslim untuk menunaikan shalat berjamaah sebanyak 40 waktu berturut-turut di Masjid Nabawi, Madinah.
Keutamaan shalat di Masjid Nabawi disebutkan dalam hadits sahih, tetapi bukan secara khusus terkait dengan “Umrah Arbain”. Berikut adalah hadits yang sering dikaitkan dengan keutamaan shalat di Masjid Nabawi:
Rasulullah SAW bersabda:
“Shalat di masjidku ini (Masjid Nabawi) lebih utama daripada seribu shalat di tempat lain, kecuali di Masjidil Haram.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Meskipun hadits tersebut tidak secara langsung menyebutkan “Umrah Arbain”, tradisi ini sering dilakukan oleh umat Muslim untuk meraih pahala dan keutamaan besar yang dijanjikan bagi mereka yang shalat di Masjid Nabawi dan menjaga shalat berjamaah.
Keutamaan Shalat di Masjid Nabawi
Masjid Nabawi adalah salah satu masjid paling suci dalam Islam, setelah Masjidil Haram di Mekkah dan Masjid Al-Aqsa di Yerusalem. Rasulullah SAW bersabda, “Shalat di masjidku ini lebih utama daripada seribu shalat di tempat lain, kecuali Masjidil Haram” (HR. Bukhari dan Muslim). Oleh karena itu, melaksanakan shalat di Masjid Nabawi sebanyak 40 waktu berturut-turut merupakan ibadah yang sangat istimewa.
Sebagian ulama dan masyarakat Muslim mengaitkan dengan hadits lain mengenai orang yang menunaikan shalat 40 waktu berturut-turut tanpa tertinggal, namun hadits ini sering dipahami lebih luas, tanpa menyebutkan tempat tertentu: “Barangsiapa yang menunaikan shalat selama 40 waktu (hari) secara berjamaah tanpa tertinggal takbiratul ihram, maka akan dituliskan baginya kebebasan dari neraka, kebebasan dari kemunafikan.”
(HR. At-Tirmidzi)
Tahapan Pelaksanaan Umrah Arbain
Pelaksanaan Umrah Arbain dimulai dengan niat untuk melakukan umrah, yang biasanya dilakukan di miqat (tempat yang telah ditentukan untuk memulai niat). Setelah berniat, jemaah melaksanakan rangkaian ibadah umrah yang meliputi:
- Ihram: Mengenakan pakaian ihram dan menjauhi hal-hal yang diharamkan selama berada dalam keadaan ihram.
- Tawaf: Mengelilingi Ka’bah sebanyak tujuh kali dengan niat beribadah kepada Allah SWT.
- Sa’i: Berjalan bolak-balik antara bukit Shafa dan Marwah sebanyak tujuh kali.
- Tahallul: Memotong sebagian rambut sebagai tanda berakhirnya umrah.
Setelah menyelesaikan rangkaian ibadah umrah, jemaah kemudian menuju Madinah untuk memulai pelaksanaan Umrah Arbain. Selama di Madinah, jemaah fokus pada pelaksanaan shalat lima waktu secara berjamaah di Masjid Nabawi selama delapan hari berturut-turut.
Manfaat Spiritual dan Emosional
Melaksanakan Umrah Arbain memiliki banyak manfaat spiritual dan emosional bagi para jemaah. Berikut beberapa manfaat yang bisa dirasakan:
- Ketenangan Jiwa: Beribadah di Masjid Nabawi memberikan ketenangan jiwa yang luar biasa. Suasana spiritual yang khusyuk membuat para jemaah merasa lebih dekat dengan Allah SWT.
- Peningkatan Kualitas Iman: Melakukan shalat berjamaah selama 40 waktu tanpa jeda meningkatkan kualitas iman dan ketakwaan kepada Allah SWT.
- Refleksi Diri: Umrah Arbain memberikan kesempatan bagi jemaah untuk merenungkan kehidupan dan memperbaiki diri. Dalam suasana yang tenang dan penuh khidmat, jemaah dapat merenungkan kesalahan masa lalu dan bertekad untuk menjadi pribadi yang lebih baik.
- Persaudaraan Islam: Bertemu dengan jemaah dari berbagai negara di Masjid Nabawi memperkuat rasa persaudaraan sesama Muslim. Ini adalah pengalaman yang mengingatkan umat Islam akan pentingnya ukhuwah Islamiyah.
Tantangan dalam Melaksanakan Umrah Arbain
Melaksanakan Umrah Arbain bukan tanpa tantangan. Beberapa di antaranya meliputi:
- Kondisi Fisik: Melaksanakan shalat 40 waktu berturut-turut memerlukan kondisi fisik yang prima. Jemaah harus menjaga kesehatan dengan baik, terutama bagi yang sudah lanjut usia atau memiliki kondisi kesehatan tertentu.
- Keterbatasan Waktu: Melaksanakan Umrah Arbain memerlukan waktu minimal delapan hari di Madinah. Bagi sebagian orang, terutama yang memiliki keterbatasan cuti atau waktu, ini bisa menjadi tantangan tersendiri.
- Kondisi Cuaca: Madinah memiliki iklim gurun yang panas, terutama pada musim panas. Jemaah harus siap menghadapi cuaca ekstrem dan menjaga hidrasi serta kesehatan tubuh.
- Kepatuhan pada Jadwal Shalat: Memastikan bahwa semua shalat lima waktu dilaksanakan secara berjamaah di Masjid Nabawi selama delapan hari berturut-turut memerlukan disiplin tinggi. Jemaah harus tepat waktu dan siap menghadapi kepadatan masjid, terutama pada waktu-waktu shalat.
Tips untuk Melaksanakan Umrah Arbain dengan Lancar
Agar pelaksanaan Umrah Arbain dapat berjalan dengan lancar dan penuh berkah, berikut beberapa tips yang dapat diikuti:
- Persiapan Fisik dan Mental: Sebelum berangkat, jemaah disarankan untuk menjaga kesehatan dan kebugaran tubuh. Latihan fisik ringan, seperti berjalan kaki secara rutin, dapat membantu mempersiapkan tubuh untuk aktivitas selama umrah.
- Manajemen Waktu: Jemaah harus mengatur jadwal dengan baik agar tidak melewatkan waktu shalat di Masjid Nabawi. Menginap di hotel yang dekat dengan masjid dapat membantu dalam hal ini.
- Bekal Spiritual: Mempersiapkan diri dengan memperbanyak doa dan dzikir, serta memahami tata cara dan doa-doa yang dibaca selama umrah, dapat membantu jemaah dalam melaksanakan ibadah dengan khusyuk.
- Kesehatan: Membawa obat-obatan pribadi dan menjaga pola makan yang sehat sangat penting. Jemaah juga disarankan untuk minum air yang cukup dan menghindari paparan langsung sinar matahari yang terlalu lama.
- Mengikuti Bimbingan: Jemaah sebaiknya mengikuti bimbingan dari pembimbing umrah atau kelompok yang mereka ikuti. Ini akan membantu mereka memahami tata cara ibadah dan meminimalisir kesalahan dalam pelaksanaan.
Umrah Arbain adalah perjalanan spiritual yang penuh makna dan memberikan banyak manfaat, baik secara spiritual maupun emosional. Melalui ibadah ini, jemaah dapat mempererat hubungan dengan Allah SWT, memperbaiki diri, dan memperkuat persaudaraan dengan sesama Muslim. Meskipun penuh dengan tantangan, dengan persiapan yang baik dan niat yang ikhlas, Umrah Arbain dapat menjadi pengalaman yang berkesan dan membawa banyak berkah.
Semoga artikel ini dapat membantu dan memberi pemahaman yang lebih baik tentang Umrah Arbain serta menginspirasi untuk melaksanakan ibadah ini dengan penuh keikhlasan dan kesungguhan. Gabung Umrah Arbain DISINI!